Medan,TARUNA OFFICIAL
VIRAL video seorang taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang melawan seorang perwira yang disebut sebagai pengasuhnya.
Dari keributan dengan perwira, bentuk kaki leter X sang taruna Akpol yang melawan pengasuhnya itu kini juga jadi sorotan.
Dalam video yang viral tersebut, sang taruna sempat mendorong dan memegang kerah baju sang pengasuh yang tengah duduk di kursi panjang.
Sejumlah taruna di lokasi sempat melerai hingga sang pengasuh dan taruna sempat terjatuh karena saling tarik menarik.
Kemudian, seorang perwira berpakaian hitam di lokasi terdengar marah dan mengatakan dirinya seorang perwira dan pelaku masih taruna.
Sehingga tidak pantas berbuat hal seperti kepada atasannya.
"Saya ini perwira, kamu toh baru masuk taruna, enggak menghargai atasan kamu,"ujarnya dalam video.
Dari keterangan di video, disebutkan sang taruna melawan saat para pengasuhnya akan memeriksa laptop miliknya.
Sang taruna sendiri disebutkan terlambat masuk ke akademi setelah sebelumnya izin berobat.
Di laptop, ditemukan rekaman chatting sang taruna dengan Taruni (taruna wanita) Akpol, yang mana disebutkan hal tersebut adalah sebuah pelanggaran di dalam Akpol.
Dari sejumlah akun yang mengunggah, salah satunya aku X dhemit_is_back.
"Belum dilantik jadi perwira muda Lo kamu dek.. dek.. Bisanya lawan pengasuh dan Perwira pula... Maaf bukan bermaksud bela senioritas, tapi etitutmu salah kaprah..."tulis akun @dhemit_is_back dalam narasinya.
Postingan ini pun telah ramai dikomentari warganet. Namun belum diketahui secara pasti, kapan kejadian ini berlangsung.
Selain kelakuan sang taruna, bentuk kaki sang Taruna juga menjadi perhatian warganet.
Kaki sang taruna Akpol yang melawan perwira pembinanya tersebut disebut warganet seperti berbentuk keterangan X.
Ini menjadi aneh di mata warganet karena salah satu syarat penting masuk polisi apalagi Akpol adalah kaki tidak boleh bentuk X dan O.
Akademi Kepolisian (AKPOL) merupakan sebuah sekolah kedinasan untuk Taruna Polri milik pemerintah Republik Indonesia yang dibentuk pada 1 Oktober 1965.
Akademi Kepolisian (Akpol) adalah sebuah lembaga pendidikan yang fokus pada pembentukan perwira Polri di Semarang, Jawa Tengah.
Seluruh biaya pendidikan dan fasilitas asrama ditanggung sepenuhnya oleh Akademi Kepolisian.
Fasilitas Akpol
Bagi taruna-taruni yang diterima, Akpol sendiri Kepolisian menyediakan fasilitas kampus yang komprehensif.
Termasuk Gerbang Tanggon Kosala, Gedung Tri Brata Utama, Auditorium Cendrawasih, Graha Cendekia, Graha Taruna, Ruang Makan Cendrawasih.
Serta fasilitas lain seperti bendungan, kolam pancing, halang rintang, Stadion Taruna, simulasi kereta dan pesawat, pool angkutan, rumah sakit, dan tempat ibadah seperti Masjid Asy-Syuhada, gereja, pura, dan fasilitas pengasuhan.
Sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010, tujuan utama dari Akpol adalah menyelenggarakan pendidikan tingkat akademi untuk calon perwira Polri selama 4 tahun dengan gelar lulusan Inspektur Dua Polisi.
Adapun pendekatan pendidikan yang diterapkan di Akpol mencakup metode pembelajaran, pelatihan, dan pengasuhan.
Sejak 10 April 1999, Akpol berdiri sendiri secara terpisah dari institusi lain seperti Akmil, AAL, dan AAU, serta memiliki administrasi yang mandiri dari Mako Akademi TNI.
Ada juga yang berkomentar,biasanya anak petinggi negara yang berani melawan pengasuh saat pendidikan di akademi seperti Akpol.(***)
Editor : Juliandar
Video seorang taruna Akpol Semarang melawan pengasuhnya.
0 Komentar