Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Publik baru saja dikejutkan oleh sikap politik organisasi pendukung Jokowi yakni Projo, dan sang ketua umum, Budi Arie, yang tiba-tiba balik badan meninggalkan Jokowi.Padahal selama dua periode Jokowi jadi Presiden RI (2014-2024), Projo menjadi garda terdepan membela, selain PDIP.
Namun, di saat Jokowi sudah lengser dan kekuatan politiknya melemah, Budi Arie bersama Projo mulai menarik dukungan.
Tanpa malu-malu, Budi Arie menyatakan bahwa logo Projo yang bergambar siluet wajah Jokowi akan segera diganti.
Selain itu yang mengejutkan bahwa Projo akan menjadi pendukung terdepan Presiden Prabowo Subianto, dan Budi Arie segera gabung Partai Gerindra.
Budi Arie menolak untuk gabung PSI, meski ada figur Kaesang Pangarep dan sosok mister J yang diasosiasikan pada Jokowi.
"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra, kan saya baru minta izin. Diizinin nggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kita belum bergabung," kata Budi Arie dalam Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Terkait hal ini, politisi PDIP Ferdinand Hutahaean mengatakan Projo dan Budi Arie sepertinya ingin mencari perlindungan politik dan hukum.
"Karena bagaimananpun Budi Arie saat ini statusnya di kepolisian terkait dugaan judi online dan masih panas-panasnya seperti kopi panas di pagi hari," ujar Ferdinand dikutip dari video Kompas.TV, Senin (3/11/2025).
"Saya yakin kalau Budi Arie tidak mencari perlindungan politik dan perlidungan hukum, maka dia akan dijadikan tersangka," ujar Ferdinand.
Ferdinand mengatakan satu-satunya tempat perlindungan yang aman bagi Budi Arie adalah bergabung ke Partai Gerindra.
"Namun saya tidak melihat Gerindra butuh Budi Arie. Saya khawatir ini justru merugikan Gerindra dengan status Budi Arie saat ini," katanya.
Sedangkan pengamat politik Adi Prayitno menilai manuver Ketua Umum Projo Budi Arie merapat ke Gerindra sebagai langkah realistis dan rasional.
“Sepertinya Budi Arie sudah mulai realistis bahwa untuk menjadi aktor kunci, termasuk juga untuk mengakses jabatan-jabatan politik strategis di negara kita, memang harus melalui partai politik suka atau tidak,” kata Adi kepada Kompas.TV, Minggu (2/11/2025).
Ia juga menilai banyak juga publik yang kemudian menafsirkan bahwa ini bisa disebut sebagai upaya dari Budi Arie perlahan-lahan meninggalkan politiknya Jokowi.
“Karena kita tahu, bicara tentang Projo adalah relawan yang paling identik dengan Jokowi. Dulu kita sangat sering mendengarkan Projo selalu mengatakan, merah kata Jokowi merah kata Projo, putih kata Jokowi putih kata Projo, wajar kalau kemudian, ketika Budi Arie bicara tentang soal kemungkinan akan bergabung dengan Gerindra, mengubah logo mereka, tidak lagi ada foto Jokowi dan seterusnya, itu dimaknai sebagai manuver politik yang sedang dilakukan oleh Budi Arie dan Projo secara perlahan untuk meninggalkan Jokowi,” jelasnya.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, kini mengalihkan dukungan pada Presiden Prabowo Subianto, dan segera gabung Partai Gerindra. Budi juga mengganti logo Projo dengan yang baru. (istimewa)
Ferdinand Hutahaean yang dulunya dikenal politisi Partai Demokrat ini mengatakan Jokowi saat ini mulai ditinggalkan kawan-kawannya setelah tidak lagi menjabat Presiden RI.
"Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi kini meninggalkan Jokowi. Sebentar lagi Jokowi akan sendirian," ujarnya.
Ferdinand mengatakan teman Jokowi ada yang pergi karena kepentingan politik dan ada pula soal kepentingan hukum.
"Kita melihat seperti Noel loyalis Jokowi yang sudah hilang karena terjerat perkara hukum," katanya.
Noel sapaan akrab Immanuel Ebenezer adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang ditangkap KPK beberapa waktu lalu dalam kasus dugaan penyuapan.
Lalu terbaru Budi Arie di Projo yang pindah ke Gerindra dan Prabowo.
"Orang-orang oportunis yang meninggal Jokowi banyak sekali dan saya tidak bisa sebut kan satu per satu," kata Ferdinand.
Sementara Ketua Umum Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Prabowo yang juga eks relawan Jokowi berkilah bergabungnya Projo dengan Partai Gerindra berorientasi pada keberlanjutan visi pembangunan nasional.
“Jangan ada yang mencoba mengadu domba kami. Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara,” tegasnya kepada media.
David mengingatkan pihak-pihak yang masih menggiring opini dan menebar isu murahan di ruang publik. Saat ini, Pilpres sudah usai, jangan lagi habiskan energi bangsa untuk hal tak berguna.
“Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain. Sampai kapan energi bangsa ini mau dihabiskan untuk hal yang tidak berguna?” katanya.
Namun netizen menolak pendapat Ketua Pasbata Jokowi David,para pendukung Jokowi mulai kehilangan taring karena Jokowi tidak akan mampu lagi melindungi mereka baik secara hukum maupun politik.Hingga coba merapat kepada Prabowo.
Dan terbukti satu demi satu loyalis Jokowi menjadi tersangka akibat tersandung kasus hukum.Seperti kata Ferdinand Hutahean,Ketua Pro Jokowi (Projo) Budi Arie tampaknya berusaha keras mencari perlindungan guna menghindar dari kasus Judi Online (Judol) yang ramai menyebut dirinya diduga kuat terlibat.(***)
tim/red


















0 Komentar