Deli Serdang,Taruna Official
Jalan Poros Kuala Dusun I Desa Kota Rantang Kec Hamparan Perak memerlukan perhatian khusus dari Pemkab Deli Serdang.Karena jalan ini juga berfungsi sebagai benteng Sungai Kuala untuk mencegah luapan banjir di kala musim penghujan tiba.
Bila benteng Poros Kuala jebol maka akibatnya ratusan rumah penduduk dan ratusan hektar sawah beserta lahan pertanian warga akan tenggelam.
Pemkab Deli Serdang harus melakukan pengawasan yg ketat saat proyek lanjutan perbaikan Jl Poros Kuala yg rencananya akan dilaksanakan medio September 2017.
Pada tahun 2016,telah dilakukan pelebaran dan penguatan dengan dinding beton Jl Poros Kuala namun pelaksanaannya hanya sekitar 800 meter dari 3000 meter yang direncanakan.Menurut informasi dari Kepala Dusun I Yusran,proyek akan dilanjutkan pada bulan September 2017 hingga selesai pembetonannya di titi Kuala Dusun 2.
Lebar jalan yang semula hanya 3 meter kini sebagian telah diperlebar menjadi 6 meter.Tanah untuk penimbunan dikeruk dari Sungai Kuala dengan menggunakan alat berat beko.
Masyarakat setempat berharap kepada Pemkab Deli Serdang agar Jl Poros Kuala bisa diperlebar hingga ke Desa Paluh Manan.Dengan demikian akan mempermudah pengangkutan hasil bumi masyarakat seperti gabah dan hasil pertanian lainnya.
Bila dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Deli Serdang seperti Kecamatan Tanjung Morawa,Kecamatan Percut Sei Tuan,Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu pembangunan infrastruktur di Kecamatan Hamparan Perak jauh tertinggal.
Pembangunan di beberapa kecamatan tersebut di atas sejak di bangunnya Bandara Internasional Kuala Namu berkembang sangat pesat.Berbeda halnya dengan Kecamatan Hamparan Perak yang wilayahnya dikelilingi oleh wilayah PTPN-2 dan paluh atau rawa rawa pesisir memang terasa lamban perkembangannya.
Ada 3 sektor yang harus dipertahankan guna menunjang perekonomian masyarakat Kecamatan Hamparan Perak yaitu pertanian,peternakan dan perikanan.Ke tiga sektor ini harus menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Deli Serdang guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di bidang pertanian tanaman pangan khususnya padi,masih banyak areal persawahan penduduk yang hanya mengandalkan sistem tadah hujan.Sementara pembangunan tali air di Dusun I Desa Kota Rantang ternyata tidak bisa memenuhi kebutuhan air untuk persawahan di sana.
Hal ini disebabkan,ungkap salah seorang warga,pembangunan bendungan tali air dimaksud tidak dilanjutkan dengan pembangunan saluran sekunder dan tertier.Sehingga warga harus membendung sendiri saluran irigasi primer agar air bisa masuk ke sawah.Bahkan masih banyak juga yang menggunakan mesin pompa air.
Makanya kehidupan petani sawah di Kota Rantang tidak ada kemajuan karena biaya untuk menanam padi jadi bertambah dan selalu tergantung pada musim hujan.Beda halnya dengan petani di Desa Beringin atau daerah lain yang system irigasinya bagus.‘Mereka bisa menanam padi setahun tiga kali”kata warga di sana.***
0 Komentar