DPC Gerindra Makassar Tolak Keras Budi Arie Bergabung

Penolakan terhadap Ketua Umum Projo Budi Arie untuk bergabung ke Partai Gerindra mulai menggema.Ternyata kader partai besutan Presiden Prabowo Subianto tidak setuju loyalis Jokowi bergabung di partai itu.

Suara penolakan mulai terdengar dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Makassar yang menegaskan sikapnya menolak keinginan Budi Arie untuk bergabung ke Partai Gerindra. 

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPC Gerindra Kota Makassar, Eric Horas, usai rapat koordinasi bulanan yang digelar di Makassar.

Eric mengatakan, meski Partai Gerindra adalah partai terbuka. Namun, ada prinsip dan arah perjuangan partai yang harus dipahami dan dijalankan oleh setiap kader.

Ia menjelaskan, Partai Gerindra pada dasarnya terbuka untuk siapa pun yang ingin bergabung, selama memenuhi syarat umum sebagai warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun.

Namun, dirinya menekankan, menjadi bagian dari Gerindra tidak cukup hanya dengan latar belakang dukungan terhadap figur tertentu.

"Partai Gerindra terbuka untuk siapa saja yang memenuhi syarat umum serta memahami arah perjuangan partai. Kalau karena Pak Budi Arie merasa pernah berjuang memenangkan Bapak Prabowo, itu memang kewajiban setiap kader, tetapi tidak cukup hanya di situ," kata Eric dalam keterangannya, Jumat (7/11).

Selanjutnya, Partai Gerindra disebutnya memiliki garis perjuangan yang tegas dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin bergabung harus benar-benar memahami nilai perjuangan tersebut.

"Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang masuk ke Gerindra bukan hanya karena momentum politik, tetapi karena memiliki komitmen jangka panjang terhadap cita-cita perjuangan partai," tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Makassar, Kasrudi juga menyampaikan pandangan serupa.

Ia menjelaskan, Gerindra memang partai terbuka, namun tidak serta merta menerima siapa pun tanpa pertimbangan matang.

"Partai Gerindra akan melihat dan mempertimbangkan setiap orang yang ingin bergabung. Harus jelas tujuannya, jangan sampai ke depan justru menimbulkan ketidakharmonisan dalam internal partai. Kalau ada potensi itu, tentu kami menolak," ucap Kasrudi.

Kasrudi menilai, menjaga soliditas internal partai jauh lebih penting dibanding sekadar menambah jumlah kader. Ia berharap setiap keputusan partai tetap mengedepankan kepentingan bersama dan menjaga marwah perjuangan Partai Gerindra di tingkat daerah maupun nasional.

"Kami tidak ingin dinamika politik personal mengganggu stabilitas dan kekompakan kader di Makassar," pungkasnya.

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, membantah keras isu Projo putus hubungan dengan Presiden Jokowi, menegaskan organisasi ini lahir dari sosok Jokowi dan menjelaskan alasan di balik perubahan logo. AntaraNews
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyatakan dirinya akan segera bergabung ke Partai Gerindra.

"Mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum," kata Budi Arie dalam sambutannya.

"Betul, iya lah, pasti Gerindra," sambungnya.

Budi Arie menyatakan alasannya memilih bergabung Gerindra untuk memperkuat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto lebih solid.

"Kita berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo agar kepemimpinan beliau bisa lebih kuat dan solid. Karena itu, kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden," kata dia.

Oleh karena itu, Budi memastikan Projo akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk mengawal program strategis seperti MBG, Koperasi Desa Merah Putih, Sekolah Rakyat.

"Kami menilai bahwa agenda-agenda politik Pak Presiden Prabowo ini harus kita dukung dan perkuat terus-menerus. Karena apa? Karena pikiran dan hati Pak Prabowo ini untuk rakyat. Seluruh program strategis pemerintahan ini harus kita kawal dengan baik," ungkapnya.(***)














Posting Komentar

0 Komentar