Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Dino Patti Djalal mengungkapkan sosok Joko Widodo yang ternyata tidak tertarik dengan urusan luar negeri.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, Jokowi memilih mengutus menlu atau wakil presiden untuk menghadiri kegiatan tersebut.
Bahkan menurut Dino, Jokowi juga pernah membuat pencitraan ketika ia bersua dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan juga Presiden Rusia ketika kedua negara itu berperang.
Menurut Dino, itu adalah pencitraan untuk konsumsi dalam negeri saja. Sejatinya sama sekali tidak banyak memberikan pengaruh bagi kedua negara dan manfaat dari kunjungan tersebut.
Dino Patti Djalal berbicara terkait sikap Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) soal politik luar negeri Indonesia.
Dia menuturkan Jokowi bukanlah sosok yang tertarik dengan politik luar negeri.
Dino mengungkapkan hal itu sudah terlihat ketika Jokowi pertama kali menjabat sebagai Presiden RI pada tahun 2014 lalu.
Adapun contohnya ketika Jokowi disebutnya enggan untuk menghadiri forum G20 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC.
Bahkan, kata Dino, Jokowi juga tidak tertarik akan pertemuan dengan negara anggota ASEAN.
Jokowi, sambung Dino, menyebut bahwa pertemuan semacam itu tidak menimbulkan dampak nyata bagi masyarakat.
"Saya ingat waktu beliau menjadi Presiden diminta untuk ke G20 dan KTT APEC, setelah beliau disumpah jadi Presiden, susah banget karena beliau tidak tertarik."
"Bahkan ASEAN pun, banyak cerita-cerita diplomat, beliau sempat bilang ini apa sih perkumpulan hanya ngomong-ngomong aja," katanya dikutip dari YouTube Total Politik, Rabu (24/9/2025).
Keengganan Jokowi untuk hadir dalam pertemuan internasional semakin terlihat ketika dirinya juga enggan untuk mengikuti Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Jokowi memang tidak pernah menghadiri langsung Sidang Umum PBB selama dua periode menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Dia selalu memerintakan Menteri Luar Negeri (Menlu) ataupun Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), untuk menghadirinya.
Dino pun sempat memperoleh cerita ketika Jusuf Kalla bercerita ke Jokowi terkait padatnya rangkaian acara di PBB.
Menurut Dino, hal tersebut turut menjadi alasan Jokowi enggan untuk menghadiri Sidang Umum PBB.
"Pernah ada cerita, beliau nanya ke pak JK, Pak JK waktu itu sedang di New York 'pak saya hari ini 5-10 meeting, sibuk. Pak Jokowi lalu bilang 'ya karena itulah saya nggak mau ke sana'. Nah jadi interest-nya emang nggak ada," tuturnya.
Selanjutnya, mantan juru bicara SBY tersebut juga menyebut bahwa kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia saat konflik kedua negara tersebut terjadi hanya untuk pencitraan di dalam negeri.
Jokowi memang pernah pergi ke Ukraina dan bertemu Presiden Volodymyr Zelensky pada 29 Juni 2022 lalu.
Dikutip dari laman Presiden RI, Jokowi menyebut bahwa kunjungan ke Ukraina adalah wujud kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
Sehari setelahnya, Jokowi pun sempat bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow dan mengatakan siap menjembatani agar kedua negara berdamai.
"Kita lihat waktu konflik Rusia-Ukraina, beliau datang ke Ukraina dan Rusia dan saya dan kita semua kan senang, ya."
"Tetapi ternyata, dan mohon maaf sekali untuk para pendukung Jokowi, tapi ternyata ini lebih untuk konsumsi dalam negeri dan bukan untuk menyelesaikan konflik. Kalau kita benar-benar mau bantu, ya bantu," ujar Dino.
Dino lantas membandingkan kepemimpinan Jokowi dan SBY di mana mantan atasannya itu memiliki keseimbangan dalam mengurusi urusan dalam negeri dan luar negeri.
"Ini Pak SBY, dalam negeri bagus secara politik, ekonomi, demokrasi, reformasi, tetapi (urusan) luar negeri aktif dan berdampak," tuturnya.
Dia pun berharap agar Presiden Prabowo Subianto mencontoh cara kepemimpinan SBY di masa lalu.
"Dan saya kira dari sekarang, Pak Prabowo harus bisa berpikir bagaimana saya jadi Presiden di dalam negeri secara politik dan ekonomi sukses tapi juga luar negeri, kita bisa berdampak. Itu susah sekali," pungkasnya.
Tentu saja masing-masing orang berbeda karakternya. Beda pemimpin, beda pula cara mereka mengeluarkan kebijakan atau mengambil keputusan.
Namun menurut Netizen,JOKOWI bukan tak tertarik dengan urusan luar negeri.Tapi memang tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dan berdiplomasi dengan negara asing.
Hal itu bisa dimaklumi karena jenjang pendidikan formal Joko Widodo juga masih diragukan banyak pihak.(***)
sumber tribunnews.com


















0 Komentar