Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Ryaas Rasyid turut merespons soal polemik ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.
Ryaas mengaku jika dirinya tak pernah mempercayai omongan Jokowi lantaran menilai eks presiden tersebut tak pernah lulus kuliah.
Mulanya, Ryaas menyinggung kasus tudingan ijazah palsu Jokowi yang hingga saat ini tak kunjung menemui titik terang.
Bahkan, saat ini banyak pihak yang dilaporkan Jokowi.
Ryaas menilai, seharusnya Jokowi menunjukkan bukti keaslian ijazahnya ke publik sebelum melaporkan sejumlah pihak.
Pernyataan ini dusampaikan Riyaas Rasyid saat diwawancara oleh Abraham Samad yang diunggah di YouTube pada (7/8/2025).
"Jadi sekarang itu agak lucu. Dia belum buktikan keasliannya, dia sudah tuntut orang memfitnah dia, dilaporkan ke polisi, itu tidak bisa," katanya, dikutip dari YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Jumat (8/8/2025).
Oleh sebab itu, Ryaas anggap Jokowi memang tidak bisa berpikir jernih karena memang aslinya tidak sekolah sarjana atau S-1.
Alasan Ryaas mengatakan demikian karena dia mengaku sudah mengikuti perkembangan Jokowi selama 10 tahun kepemimpinannya sebagai Presiden RI.
Dari sana, Ryaas mengamati bahwa Jokowi tidak pernah berbicara secara sistematis.
"Saya mengikuti mengikuti perkembangan dia 10 tahun itu, dia tidak pernah bicara sistematis, kalimat-kalimatnya itu putus. Coba periksa semua, jadi dia tuh ditanya, lain pertanyaan, lain jawaban," katanya.
Menurutnya, Jokowi selama ini telah melakukan penipuan terhadap rakyat.
Ryaas Yakin Ijazah Jokowi Palsu
Ryaas menganggap ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini hanya beralasan saja tidak mau menunjukan ijazah aslinya.Karena dia yakin ijazah Jokowi palsu dan tak pantas sebagai seorang sarjana.
Ijazah sengaja disembunyikan karena takut terbongkar.
Setelah mengikuti perkembangan kasus ijazah Jokowi, Ryaas lantas menyimpulkan Jokowi tidak mempunyai ijazah.
Bahkan, Ryaas mengatakan Jokowi tidak pantas menjadi seorang sarjana karena kapasitasnya tidak mumpuni.
"Saya kira ada masalah karena menurut saya kalau mengikuti perkembangan ini secara teliti, saya punya kesimpulan sederhana, dia (Jokowi) itu nggak punya ijazah," ungkapnya.
"Indikasinya banyak, tapi yang paling nampak adalah memang dia tidak punya kapasitas sebagai seorang sarjana, sarjana apapun. Sebab seorang sarjana itu punya struktur berpikir yang clear, berbicara secara sistematik, ini kalau lulusan sekolah tinggi ya, berpikir sistematis, bertutur kata yang teratur dan fokus. Dia (Jokowi) tidak punya sama sekali kemampuan itu," sambungnya.
Ryaas yang juga dikenal sebagai pengamat politik ini menilai, ijazah Jokowi yang selama ini disembunyikan itu aslinya bermasalah.
Maka dari itu, tidak pernah ditunjukan ke publik karena tidak mau terbongkar.
"Ada apa sesuatu yang asli disembunyikan? Kalau dia mengatakan dia punya ijazah asli, kenapa dia sembunyikan? Jadi kalau menurut saya, yang disembunyikan itu (ijazah) adalah sesuatu yang bermasalah," katanya.
"Secara tidak sadar, dia (Jokowi) mengakui bahwa ijazahnya itu bermasalah, sehingga tidak sembarangan bisa ditunjukan, takut ketahuan," jelas Ryaas.
Ryaas pun mengatakan, kasus ijazah palsu Jokowi ini sulit dicerna secara logika, tetapi dia tetap berkeyakinan ijazah Jokowi palsu.
"Hebatnya itu, dia (Jokowi) menyebutkan akan menunjukan kepada pengadilan, tapi pengadilan di Solo tidak ada ijazah juga muncul. Dia mengatakan, dia tunjukan kepada polisi. Polisi mengaku cuma terima fotokopi."
"Jadi ini suatu persoalan yang sulit sekali dicerna secara logika, tapi kesimpulan saya dia tidak punya ijazah. Kalau ada ijazah yang dia pegang atau tidak tunjukan, pasti palsu, itu pasti palsu," tegasnya.(***)
rel


















0 Komentar