Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal mengaku prihatin melihat upaya Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang mempidanakan para tokoh yang vokal menyangsikan keaslian ijazahnya.
"Saya prihatin melihat upaya pak @jokowi pidanakan figur-figur yang vokal re masalah “ijazah palsu”, apapun pasal KUHP yang digunakan," tulis Dino Patti Djalal di akun X pribadinya, Selasa (15/7/2025).
Ia mengatakan, dalam negara demokrasi dan alam reformasi, hal-hal seperti ijazah, kesehatan, harta kekayaan, afiliasi politik dan bisnis, rekam jejak dari pemimpin negara adalah sepenuhnya “fair game” untuk diketahui, dibahas, dikritik publik.
"Being criticized is the price of leadership sebelum, sewaktu dan sesudah berkuasa. Accept it," tegasnya.
Menurut dia, mempidanakan Roy Suryo dkk akan dinilai sebagai upaya Jokowi untuk menakut-nakuti masyarakat madani dan bisa jadi bumerang bagi Jokowi sendiri.
Kriminalisasi ini juga memberikan kesan Jokowi sedang panik, dan akan semakin menyulut tanda tanya masyarakat.
"Seharusnya Jokowi tetap tenang, dan tempuh jalur hukum tanpa pidanakan Roy Suryo dkk. Suharto setelah lengser pernah menuntut wartawan Jason Tejasukmana (dari Time Magazine yang menulis re harta kekayaan beliau), tapi tidak mempidana. Pak @jokowi, balas Roy Suryo cs dengan argumen, senyum, doa & bukti, bukan dengan bui," tutup Dino.
Video aksi alumni UGM tuntut Jokowi tunjukkan ijazah asli
Diketahui, kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi kini sudah naik ke tahap penyidikan. Jokowi menduga ada agenda besar politik yang membidik dirinya dan keluarga, melihat banyaknya persoalan yang ditujukan kepadanya.
Mulai dari persoalan ijazah yang dituding palsu hingga masuk ke ranah hukum pidana. Kemudian, ada usulan dan upaya pemakzulan Wakil Presiden sekaligus putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
"Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," kata Jokowi di kediamannya di Banjarsari, Solo, pada Senin (14/7/2025).
"Termasuk itu (isu pemakzulan) jadi ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres, saya kira ada agenda besar politik," tegasnya.
Meski demikian, Jokowi mengaku santai menyikapi semua pemberitaan negatif itu.
"Ya buat saya biasa-biasa aja lah dan biasa, ya bisa," ucap mantan politisi PDI Perjuangan itu.
Tapi netizen tetap menilai pernyataan Jokowi tersebut merupakan upaya menggiring opini publik untuk mengalihkan tuduhan ijazah palsu yang mendera dirinya.Seolah-olah sebagai pihak yang sedang dizolimi.Sekaligus upaya menghindar untuk menunjukkan ijazahnya. (***)
sumber Fajar.co.id
0 Komentar