Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Pakar KUHP Damai Hari Lubis mengkrtisi dugaan ijazah palsu Mantan Presiden Joko Widodo, hasil uji forensik dugaan ijazah palsu serta skripsi serta ijazahnya dari sisi front face, face comparison, ELA, RGB atas stempel.
“Dalam uji digital forensik atas skripsi Joko Widodo oleh pakar digital forensik hasilnya bahwa skripsi tersebut palsu. Demikian juga dengan ijazah yang baik kajian font face, face comparison, ELA, RGB atas stempel, maupun membandingkan dengan ijazah temannya, maka dijakini ijazah Jokowi juga palsu,” kata Damai Hari Lubis, Senin (28/7/2025).
Joko Widodo (Jokowi) mengunggah momen reuni dengan teman-teman angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Momen reuni itu dibagikan Jokowi ke dalam media sosial Instagram, pada Sabtu (26/7/2025).
Jokowi terlihat mengenakan kemeja berwarna putih lengan panjang dan didampingi sang istri Iriana saat menghadiri reuni tersebut. Pakaian yang dikenakan Jokowi tidak seragam dengan teman-temannya yang diklaim merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM.
“Kini ada reuni Fakultas Kehutanan UGM yang konon diselenggarakan oleh angkatan 1980. Jokowi ikut menghadiri,” ujar Damai Hari Lubis.
“Ia curhat soal tuduhan ijazahnya palsu. Awalnya terselenggaranya reuni tersebut mungkin dapat menolong Jokowi atas deritanya sebagai bukti ia pernah kuliah dan benar lulusan UGM,” tambahnya.
Sehingga lanjut Damai Hari Lubis, dalam polemik tuduhan Jokowi Ijazah Palsu S1 dari fakultas Kehutanan, tentu saja otomatis karena rangkaian kegiatan KKN dan Pembuatan Skripsi sebagai sebuah sistim baku menuju hak untuk menempuh atau mengikuti ujian S1 dan kepemilikan ijazah tanda kelulusan.
“Maka oleh karenanya menurut hukum, Penyidik harus mengambil langkah langkah hukum demi mendapatkan kebenaran materil, tidak cukup hanya menyita dan melakukan uji forensik digital terhadap Ijazah saja, melainkan harus menguji forensik digitalik terhadap sertipikat KKN dan Skripsi termasuk juga pola perolehan dari sertipikat KKN dan Skripsi,” terangnya.
“Selain oleh sebab Jokowi sudah mempersulit hak hukum Publik terhadap Pejabat Publik dan Hak Absolut Penyelidik-Penyidik sesuai sistematika hukum positif (Hukum yang Harus Berlaku),” sambungnya.
Diketahui, Mantan Presiden Joko Widodo hadiri Reuni Alumni UGM yang ke 45 pada hari Sabtu 26/7/2025.
Jokowi menyebut, reuni itu merupakan ajang bagi dirinya untuk saling bersilaturahmi. Bahkan, ia menyebut banyak dari rekan-rekannya telah berkontribusi pada bidang kehutanan.
“Suasana hangat, penuh tawa, dan cerita lama yang kembali hidup mengingatkan akan indahnya kebersamaan dan eratnya tali silaturahmi. Reuni ini menjadi ajang bertukar kabar, melihat kembali kiprah para alumni yang telah berkontribusi di berbagai bidang kehutanan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut bahwa momen reuni itu sebagai ajang mempererat persahabatan. Ia berharap kolaborasi dan kebersamaan terus terjaga.
“Semoga kolaborasi dan semangat kebersamaan ini terus terjaga,” ucapnya.
Unggahan dalam media sosial Instagram itu banyak mendapat respons dari ribuan netizen. Banyak netizen merasa curiga dengan momen reuni tersebut. Sebab, dalam kesempatan itu Jokowi tidak ikut menggunakan seragam seperti mereka yang hadir dalam acara tersebut.(***)
rel


















0 Komentar