Seakan tak pernah berhenti aksi tawuran yang merenggut korban di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.Kali ini tawuran pecah di wilayah Polsek Medan Labuhan tepatnya di kawasan Jalan Veteran Pasar VI, Dusun 9A, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, pada Sabtu dinihari (10/5/2025).
Seorang remaja bernama Ibnu Saddam Husairi Lubis ditemukan dalam kondisi mengenaskan akibat luka parah di tubuhnya.
Ibnu diduga menjadi korban kekerasan dalam aksi tawuran antar kelompok remaja yang belakangan marak terjadi di wilayah tersebut.
Tawuran kembali terjadi di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan tepatnya di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli pada 10 Mei 2025.
Informasi dihimpun dari keterangan warga setempat dan aparat keamanan, kejadian ini bermula sekitar pukul 02.00 WIB saat dua kelompok remaja yang dikenal dengan sebutan Dokmar (Doktor Mansyur) dan Genk Spartan serta 3SR terlibat bentrokan sengit.
Tawuran tersebut diduga dipicu oleh provokasi dari salah satu pihak melalui media sosial dan pesan berantai yang mengarah pada pertemuan fisik.
Kepala Dusun III Desa Manunggal, Agung Mujiono, langsung menghubungi pihak berwajib sekitar pukul 03.40 WIB setelah mengetahui adanya korban yang terluka parah.
Kapolsek Medan Labuhan IPTU Mahrizal Nasution SH bersama tim gabungan dan personel BKO Ditsamapta Polda Sumut, segera mendatangi lokasi untuk mengamankan situasi.
Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di badan jalan, tepat di depan bengkel Nazar Jaya Ban.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka robek di bagian kepala, tusukan di perut, paha, dan tangan, serta luka koyak pada jari kaki.
Saksi di lokasi menyebutkan bahwa korban sempat dikejar dan dikeroyok sebelum akhirnya ditinggalkan oleh kelompoknya yang kalah jumlah.
Korban sempat dilarikan ke RS Sinar Husni di Desa Helvetia, namun sayangnya nyawanya tidak tertolong setelah lima menit mendapatkan penanganan medis.
Jenazah kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara untuk keperluan autopsi.
Tawuran berdarah susulan pada 6 Mei 2025 di Belawan.Kapolsek Belawan AKP PONIJO jadi korban lemparan batu.
Dari tangan pelaku, disita sebilah celurit dan satu unit sepeda motor Honda Beat merah tanpa pelat nomor.
Polisi juga berhasil mengamankan tiga bilah senjata tajam lainnya yang diduga digunakan dalam bentrokan tersebut.
Seorang saksi Irhamsyah mengaku sempat mengajak teman-temannya menyerang kelompok lawan, menjadi salah satu petunjuk penting dalam pengembangan kasus ini.
Hingga kini, Polres Pelabuhan Belawan masih melakukan penyelidikan intensif dan pengejaran terhadap pihak-pihak lain yang diduga terlibat.
Pihak keluarga korban juga tengah ditelusuri untuk keperluan pemulasaran jenazah dan proses hukum lebih lanjut.
Polisi mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak remaja dan menghindarkan mereka dari keterlibatan dalam kelompok atau aktivitas yang berpotensi menimbulkan kekerasan.
Sementara itu,Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) baru-baru ini mengungkapkan adanya dugaan pelanggaran SOP oleh Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, dalam kasus penembakan remaja berinisial MS (17) dalam aksi tawuran yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Komisioner Kompolnas Chairul Anam, dalam keterangannya Jumat (9/5/2025), menyebut bahwa pihaknya tengah mendalami prosedur penanganan yang dilakukan oleh AKBP Oloan, namun belum memberikan rincian jelas terkait bentuk pelanggaran tersebut.
Aksi tawuran di Kota Medan sekitarnya dan khusus di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan seakan tak pernah berhenti.
Kelompok remaja dan geng motor pelaku tawuran bukan hanya meresahkan tapi sudah menjadi teror yang menakutkan bagi masyarakat.Meski Polri sudah menggelar aksi besar-besaran memberantas aksi premanisme tapi para anggota geng ini seolah tak perduli.(***)
rel
0 Komentar