Polisi Hanya Terima Bukti Foto Copy Bukan Ijazah Asli dari Jokowi

Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Terkait laporan yang dilayangkan Joko Widodo soal tudingan ijazah palsu,Roy Suryo mengaku sudah dicecar 24 pertanyaan oleh penyidik selama pemeriksaan di Polda Metro Jaya yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Pemeriksaan ditunda sementara pada pukul 12.00 WIB untuk keperluan ishoma.

"Saya sendiri tadi, ya, sudah sampai pertanyaan ke-24, ya, gitu, dan sudah sampai ke pertanyaan-pertanyaan yang lebih banyak soal identitas tadi," kata Roy di Polda Metro Jaya, Kamis (15/5).

Roy menyebut berdasarkan surat panggilan yang diterimanya, dirinya bakal dimintai keterangan terkait peristiwa yang terjadi pada 26 Maret lalu. 

Karenanya, Roy mengaku dirinya hanya akan menjawab pertanyaan penyidik terkait peristiwa 26 Maret tersebut.

Kendati demikian, Roy enggan membeberkan ihwal peristiwa 26 Maret tersebut. Ia berdalih itu bukan merupakan kewenangannya.

Roy hanya menyampaikan pada tanggal tersebut dirinya sedang melakukan kegiatan buka bersama dengan komunitas otomotif di sebuah restoran di Kemang.

"Itu, itu kegiatan saya. Yang lainnya saya enggak tahu, silakan penyelidik tahu. Yang jelas saya tanggal 26 itu, kita lagi buka bersama dengan komunitas otomotif saya. Itu di rumah makan di daerah Kemang. Silahkan diperiksa di situ. Kalau ada CCTV, silahkan cek," tutur Roy.

"Tapi perkara apa yang terjadi, silakan ditanyakan ke yang lain. Saya keberatan untuk menjebak teman-teman yang lain. Enggak boleh juga kita," imbuhnya.

Sebelumnya, Jokowi melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya buntut tudingan ijazah palsu yakni inisial RS, RS, ES, T, dan K.

Mereka dilaporkan terkait Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik serta Pasal 311 KUHP tentang fitnah. Selain itu juga Pasal 27A, Pasal 32, dan Pasal 35 UU ITE.

Jokowi menyampaikan alasan dirinya menempuh jalur hukum agar polemik ijazah ini bisa jelas dan gamblang. Ia juga mengaku baru baru sekarang menempuh jalur hukum lantaran sebelumnya ia masih menjabat sebagai presiden.

"Ya ini, sebetulnya masalah ringan, urusan tuduhan ijazah palsu, tetapi perlu dibawa ke ranah hukum, agar semua jelas dan gamblang ya," kata dia, Rabu (30/4).

Bukan Ijazah Asli

Pihak kepolisian telah menerima sejumlah barang bukti dari Jokowi, di antaranya fotokopi ijazah dan bukan ijazah asli.Barang bukti ini diterima Polda Metro Jaya pada 30 April lalu.

Video pengakuan Jokowi telah menyerahkan ijazah asli ke Polda Metro Jaya


"Kemudian ada beberapa dokumen fotokopi ijazah,print out legalisir dan fotokopi cover dari skripsi dan lembar pengesahan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Kamis (15/5/2025). 

Selain itu, penyidik juga menerima kumpulan materi konten di media sosial.

"Kemudian saat membuat laporan hingga saat ini, ada beberapa barang bukti yang diterima penyelidik, antara lain sebuah flashdisk berisikan 24 link video YouTube dan konten pada media sosial X," ujar Ade Ary.

Sejauh ini, Polda Metro Jaya telah memeriksa 24 saksi. Di antaranya Roy Suryo.

"Tahap awal yang dilakukan pengambilan keterangan dalam rangka klarifikasi pelapor sudah diambil keterangan. Sampai dengan hari ini ada 24 saksi yang telah diambil keterangan dalam tahap pendalaman di proses penyelidikan," kata Ade Ary.

"Ini masih terus dilakukan pendalaman. Update hari ini kemarin Rabu kami tegaskan bahwa terjadwal ada empat saksi yang diambil keterangannya," tuturnya.

Pada Kamis kemarin, Polda Metro Jaya memeriksa dua orang saksi yaitu Roy Suryo dan dr Tifa.

"Hari ini, Kamis, ada dua saksi yang menjalankan proses klarifikasi. Yaitu saksi saudara RS hadir dan saksi TT hadir. Untuk saksi ES tidak hadir," jelasnya, Kamis kemarin.

Sebagai informasi, laporan Jokowi sudah teregister dan ditangani Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Jokowi melapor terkait Pasal 310 dan 311 KUHP dan Pasal 27A, 32, dan 35 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Jokowi melaporkan dugaan fitnah terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Saat ini, pihak kepolisian telah menerima laporan tersebut. Dalam laporan yang dilayangkan, total ada lima orang terlapor dengan inisial RS, ES, RS, T, dan K.(***)

tim

Posting Komentar

0 Komentar