Yogyakarta,TARUNA OFFICIAL
Dugaan perubahan data sejarah di laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, channel YouTube Topi Merah mengungkap bukti-bukti digital yang memperkuat pernyataan Roy Suryo mengenai adanya perubahan nama dekan Fakultas Kehutanan UGM yang berkaitan dengan polemik ijazah mantan Presiden Joko Widodo.
Dalam video berjudul "UGM Mengubah Sejarah? Saya Tunjukkan Bukti Baru yang Diungkap Roy Suryo!", Topi Merah memaparkan secara terperinci bagaimana laman UGM sebelumnya mencantumkan Prof Dr Ir Ahmad Sumitro sebagai dekan hingga tahun 1988.
Namun, data tersebut kemudian diralat dan disisipkan nama Prof Dr Sunardi Prawiratmojo – nama yang sama dengan yang tercantum di ijazah mantan Presiden Jokowi.
Video pengungkapan identitas siapa NOTOMIHARDJO
Topi Merah menunjukkan bahwa perubahan ini dilakukan pada rentang waktu antara 10 hingga 21 Oktober 2022, merujuk pada jejak digital yang disimpan melalui layanan Wayback Machine.
Waktu perubahan itu bertepatan dengan diajukannya gugatan hukum oleh Bambang Tri Mulyono ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait keabsahan ijazah Jokowi.
Menariknya, Topi Merah juga menemukan bahwa pembaruan versi bahasa Inggris dari laman UGM tidak dilakukan secara bersamaan. Ralat redaksi baru muncul pada 21 Juni 2024, menunjukkan adanya selisih hampir dua tahun dibanding versi bahasa Indonesia.
Temuan ini disebut Topi Merah sebagai bukti kuat yang mendukung pernyataan Roy Suryo, yang sebelumnya menuding UGM telah "mengubah sejarah" demi menyesuaikan data dengan ijazah mantan Presiden.
"UGM harus menjelaskan hal ini secara ilmiah dan transparan. Jangan sampai kampus besar seperti UGM kehilangan integritas akademiknya hanya karena satu nama," ujar Topi Merah dalam video tersebut.
Ia pun menegaskan kembali pentingnya jejak digital sebagai bukti tak terbantahkan di era informasi seperti saat ini, seraya menyerukan UGM untuk bersikap terbuka dan bertanggung jawab kepada publik.(***)
rel
0 Komentar