Saham PT Freeport 51 Persen Dipertanyakan, Jangan- jangan Ngibul

Jakarta,TARUNA OFFICIAL 
Penerimaan pajak masih menjadi penyumbang pendapatan negara di tahun 2025.Hal tersebut pun dikomentari warganet, hingga sebut soal hasil Freeport. Apa kata mereka?

Diketahui, Menkeu Sri Mulyani menyebut target pendapatan negara di tahun 2025 adalah sebesar Rp 3.005,1 triliun.

Untuk mencapai target itu, salah satu cara yang dilakukan yakni melalui reformasi perpajakan.

Kini warganet pun mempertanyakan kemampuan pemerintah terkait pendapatan negara itu.

Salah satu akun X, @opposite6888 mempertanyakan mengapa yang ditargetkan adalah pajak.

Padahal Indonesia merupakan salah satu negara dengan Sumber Daya Alam yang melimpah.

Ia pun mempertanyakan hasil Freeport yang kini sudah diambil alih sahamnya mencapai 51 persen.

"Kenapa yg ditargetkan pajak ?

Kemana hasil Sumber Daya Alam RI ?

Tambang, nikel, emas dan msh banyak lg.

Mana hasil dr freeport yg sdh diambil alih sahamnya menjadi 51% ?

Negeri kita kaya akan Sumber Daya Alam tp rakyatnya dijerat oleh pajak !" cuitnya.

Akun lain, @paman_samsul, mengkritisi kebijakan Pemerintah Indonesia yang hanya mampu mendapatkan pendapatan negara lewat pajak.

"Kalo ningkatin Penerimaan Negara cuma dari:

1. Naikkan Pajak..

2. Naikkan TDL..

3. Naikkan Cukai Rokok..

4. Naikkan Harga BBM..

5. Kasih Bansos utk nyenengin kaum fufufafa..

Ga perlu Sarjana Segala jadi Menteri.Anak SMA juga bisa.." cuitnya.

Adapun reformasi perpajakan yang dijelaskan Menkeu Sri Mulyani, termasuk pajak dan biaya cukai, dengan terus menyusun program hingga menggunakan teknologi digital.

Jangan-jangan saham pemerintah 51 persen di PT Freeport cuma ngibul...(Rel)

Posting Komentar

0 Komentar