Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi dengan serius perkembangan terbaru seputar proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan peran pengembang Taipan, Aguan, dalam investasi di proyek tersebut.
Dalam wawancaranya dengan Tempo, Aguan mengungkapkan bahwa investasi yang dilakukan di IKN sebenarnya merupakan langkah yang terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan citra Presiden Jokowi pada masa pemerintahannya.
Menurut Gerung, pengakuan Aguan ini semakin menegaskan bahwa proyek IKN yang digadang-gadang sebagai simbol kemajuan negara ternyata tidak lebih dari sekadar manuver politik Jokowi untuk mempertahankan wajah pemerintahannya.
"Semua kalimat yang diluncurkan Aguan menunjukkan perhitungan yang matang dan jelas menunjukkan adanya kalkulasi politik. Ini bukan sekadar soal pembangunan, tapi soal citra politik," ujar Gerung dalam komentarnya.
Rocky Gerung juga menyoroti fakta bahwa proyek IKN, yang dijanjikan dapat menarik investasi besar, ternyata tidak memperoleh minat dari investor asing maupun dalam negeri.
"Jokowi telah memanipulasi informasi dengan menyebutkan ada ratusan atau bahkan ribuan MOU, tetapi pada kenyataannya proyek ini kosong," tegasnya.
Lebih jauh, Gerung juga mengkritik bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan selama era Jokowi memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Ia menyebutkan, oligarki dan kapitalisme birokratik yang berkembang selama pemerintahan Jokowi telah memperbesar kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin, tanpa adanya distribusi kekayaan yang adil.
Hal ini semakin terlihat jelas dalam proyek Pantai Indah Kapuk 2 yang menimbulkan ketegangan sosial dan etnis di kawasan tersebut.
Menurut Gerung, ketimpangan ini mencerminkan kegagalan negara dalam menjalankan tugasnya untuk menciptakan keadilan sosial.
"Modal tumbuh karena proteksi dari kekuasaan, tetapi negara seharusnya mendistribusikan kekayaan secara adil, bukan memperbesar ketimpangan yang ada," ungkapnya.
Gerung juga menilai bahwa setelah masa jabatan Jokowi berakhir, Presiden terpilih berikutnya, Prabowo Subianto, harus memutuskan apakah akan melanjutkan kebijakan Jokowi atau menciptakan arah baru yang lebih berpihak pada rakyat.
"Prabowo harus bisa menunjukkan bahwa ia berbeda dengan Jokowi, yang selama ini lebih memperjuangkan kepentingan segelintir orang," tutup Gerung.
Dengan proyek IKN yang semakin menemui jalan buntu dan ketimpangan sosial yang semakin mencolok, Gerung mengingatkan bahwa Indonesia kini berada di titik penting.
"Saatnya kita memilih arah baru, yang benar-benar berpihak pada keadilan sosial dan kemakmuran rakyat," pungkasnya.(Rel)
0 Komentar