Karir 33 Prajurit Armed 2/105 KS di Ujung Tanduk : Mabes TNI Awasi Pengusutan Kasus Sibiru-biru

Medan,TARUNA OFFICIAL 
KARIR oknum TNI di Deli Serdang yang melakukan penyerangan hingga mengakibatkan korban jiwa berada di ujung tanduk.

Mabes TNi turun tangan mengawasi dan mengawal kasus yang membuat gempar warga di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara itu .

Oknum personel TNi yang merupakan prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan dalam pemeriksaan intensif .

Dan pihak Mabes TNI akan terus mengawal dan mengusut tuntas terkait persoalan yang terjadi hingga adanya korban jiwa

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan bahwa pihaknya terus mengawal proses pengusutan 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan yang diduga menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Mabes TNI akan terus mengawal proses anggota TNI tersebut," kata Kapuspen kepada wartawan, Senin (11/11/2024).

Kapuspen membenarkan adanya kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan oleh 33 prajurit TNI di daerah tersebut.

Kejadian itu, lanjut Kapuspen, mengakibatkan korban dari masyarakat.

"Ada yang terluka dan satu orang meninggal dunia," imbuhnya.

Hariyanto menerangkan bahwa Pangdam I/BB (Bukit Barisan) juga sudah turun tangan menangani kasus tersebut.

Pangdam I/BB, kata dia, telah menemui masyarakat di Makoyon Armed 2/KS yang menjadi korban.

"(Pangdam I/BB) Berjanji untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Beberapa prajurit saat ini sedang dalam pengusutan Danpomdam 1/BB," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah prajurit dari Armed 2/105 KS diduga menyerang warga Desa Selamat pada Jumat (8/11/2024) malam, karena dipicu insiden cekcok di jalan dengan salah satu warga.

Akibatnya, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia bernama Raden Barus (61).

Kepala Desa Selamat, Bahrun, menjelaskan, malam itu Raden keluar rumah karena mendapati ada keributan.

"Sewaktu keluar itu lah, diduga dia dipukuli puluhan oknum TNI. Ada beberapa luka lebam di bagian tubuhnya," kata Bahrun saat diwawancarai di lokasi, Minggu (10/11/2024).

"Korban ini meninggal dunia pas di jalan mau dibawa ke rumah sakit," sambungnya.

Kepala Unit Reskrim Polsek Sibiru-biru, Ipda Natan Simatupang turut membenarkan penyerangan yang terjadi.

Motif Penyerangan 

Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) malam.

Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengatakan, puluhan prajurit yang datang tanpa seragam, menyisir desa lalu menyerang warga dengan senjata tajam secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah.

Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan.

”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).

Para prajurit TNI itu mendobrak rumah warga. Ada warga yang diseret keluar, dipukuli, dan beberapa dihantam dengan pisau.

Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.

Sementara, salah satu warga, Raden Barus (61), tewas dalam penyerangan itu.

Bahrun mengatakan, Raden saat itu sedang berada di luar. Namun, mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI itu.

Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.

”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.

Salah satu warga yang jadi korban penyerangan, Rofika Sanjaya Tarigan (18), mengatakan, pukul 22.30 WIB, dia keluar rumah untuk membeli rokok.

Kemudian, Rofika melihat ada puluhan orang datang ke kampungnya. Merasa takut, Rofika lari ke rumah neneknya. Ternyata, dia dikejar.

“Terus didobrak rumah nenek. Mereka mencari orang bernama Andre Ginting. Setelah itu, saya buka pintu dan diseret ke luar rumah. Saya dipukuli,” kata Rofika saat diwawancarai di Desa Selamat.

Puluhan prajurit TNI itu kemudian memukuli Rofika dan membawanya ke markas Armed 2/105. Rofika didudukkan di markas itu lalu disuruh pergi.

“Luka yang saya dapati, kepala bocor, memar di bagian tangan dan punggung," kata dia.

Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat.

Sementara, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.

Dia memastikan para pelaku akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.

“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).

“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan.

Tentu saja kasus ini jadin pelajaran bagi kita semua . Bahwa aksi kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan .

Sebaiknya tahan diri dan bicarakan apa yang jadi masalah untuk menghuindari hal yang terburuk terjadi . (Rel)

Posting Komentar

0 Komentar