Wapres Ma'ruf Amin : Saya Tak Perlu Dipoles-poles Untuk Meraih Simpati Publik

Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan pernyataan cukup menohok menjelang masa jabatannya yang akan berakhir pada Minggu (20/10/2024) mendatang. Ma'ruf Amin mengaku dirinya tidak mau 'dipoles-poles' demi bisa meraih simpatik publik atas kinerjanya selama menjabat wapres.

Hal itu disampaikan Maruf Amin dalam pidatonya saat berpamitan dengan keluarga besar setwapres di Auditorium Setwapres, Istana Wapres, Jakarta, Kamis (17/10/2024) kemarin.

Pernyataan Ma'ruf Amin pun viral setelah beredar di media sosial, salah satunya dibagikan akun Instagram, @undercover.id.

Dalam potongan video itu, Ma'ruf Amin menyampaikan permintaan maaf jika kinerjanya selama menjadi wapres kurang memuaskan publik. Meski menjadi pendamping Presiden Jokowi, Ma'ruf Amin mengaku kapasitasnya sebagai wapres juga terbatas.

"Dan mohon maaf apabila banyak hal yang saya tidak bisa memberikan dalam kepemimpinan saya yang terbaik. Saya sangat terbatas tentu sesuai dengan kemampuan yang Allah berikan kepada saya, itu yang saya bisa kerjakan," ujar Ma'ruf Amin,Jumat (18/10/2024).

Dalam pidato yang juga didampingi sang istri Wury Estu Handayani, Ma'ruf Amin pun mengeklaim tidak mau dikenang masyarakat sebagai wapres yang gemar memoles citra. Dia pun menyinggung soal personal branding yang masih kerap dilakukan para pejabat negara demi mendapat simpati publik.

Alih-alih memoles pencitraan, Ma'ruf Amin mengaku lebih ingin dikenal publik dengan pribadi yang apa adanya.

"Saya tidak ingin dilebih-lebihkan, apa adanya saja. Saya tidak perlu harus dipoles-poles, tidak perlu. Apa adanya saja," ujar Ma'ruf Amin.

"Kalau orang bilang memang harus di-personal branding-kan, saya kira tidak perlu buat saya, apa adanya saja itu lebih enak," sambungnya.

Terkait kritiknya kepada pejabat yang gemar memoles citra, Ma'ruf Amin juga menyinggung soal kebohongan yang dilarang oleh agama.

"Dalam bahasa agama, tidak perlu membuat kebohongan-kebohongan. Jadi tidak ada yang lebih zalim daripada sesuatu yang membuat kebohongan kepada Allah. Jadi misalnya saya cuma segini, tapi dilebih-lebihkan. Nah itu jangan," ujarnya.

Pidato terakhir Wapres Ma'ruf Amin menyinggung pejabat yang suka poles pencitraan.

Beredarnya potongan video Ma'ruf Amin sontak menjadi sorotan netizen hingga menuai beragam komentar.

Namun, kebanyakan netizen menganggap jika ucapan Ma'ruf Amin ditunjukan untuk menyindir Jokowi yang kekinian disebut-sebut sedang melakukan pencitraan di ujung masa jabatannya sebagai presiden.

Bahkan, ada yang juga mengungkit nama Mulyono yang menjadi sapaan Presiden Jokowi semasa kecil.

"WKWKWKW nyindir presiden lansung," tulis akun @do**** disertai emoji tertawa.

"Udah mau kelar, jadi lebih berani nyindir," timpal akun @n_******

"Nyindir orang yang sampe bayar buzzer dan media buat pencitraan ya pak," sindir akun @ale*********.

"Malah nyindir mulyono mebel," celetuk akun @c4*******.

Di sisi lain, tak sedikit netizen yang justru mempertanyakan peran Ma'ruf Amin selama menjabat sebagai wapres.

"Terimakasih pak yai.. pak yai digunakan untuk menarik suara NU aja oleh pak mul.. pak yai kan tau itu..tapi pak yai kan juga mau.. wajar pak yai ga kelihatan..ga bisa berbuat apa2. Kasian aja ga berperan..padahal bisa," tulis akun @fu********.

"Selamat beristirahat bapak.. walapun foto bapak gak ada di baleho baleho dengan ucapan "terimakasih," tambah akun @yu********.

"Tidak begitu difungsikan selama 5th ini tp anda lebih bijaksana pak di akhir," sebut akun @pa********

Pernyataan Wapres Ma'ruf Amin seolah menyindir keras Jokowi yang terus melakukan pencitraan di akhir masa jabatannya.(Tim)
(Tim)

Posting Komentar

0 Komentar