Konawe Selatan,TARUNA OFFICIAL
Guru Supriyani membantah kesaksian ibu korban, saat sidang lanjutan kasus dugaan guru aniaya murid SD.
Rabu (30/10/2024), PN Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sidang ke-4, kasus dugaan guru aniaya murid SDN 4 Baito
Sidang tersebut menghadirkan 5 saksi, yakni kedua orang tua korban dan 3 orang guru SDN 4 Baito.
Ibu korban menyebut anaknya menjadi korban kekerasan Supriyani, karena tak menulis saat diberi tugas.
"Dia sampaikan sambil menangis, kalau sudah dipukul sama Mama Alpa," kata korban saat dijelaskan ibunya saat persidangan.
"Mamanya Alpa itu siapa?" tanya sang ibu.
"Ibu Supriyani," jawab korban.
"Mas dipukul kenapa?" tanya ibu korban.
"Saya belum selesai menulis," jawan korban.
"Mas dipukul pakai apa?" tanya ibunya lagi menjelaskan saat sidang.
"Pakai sapu," singkat korban saat sang ibu membeberkan dugaan penganiayaan Supriyani.
Ibu korban juga membeberkan sejumlah rekan korban sempat melihat dugaan penganiayaan sang guru.
"Dia sebutkanlah beberapa nama. Saya datang ke rumah salah satu teman anak saya, untuk memastikan kebenaran," katanya.
Saat sidang beberapa kali kuasa hukum Supriyani, Andre Darmawan mempertanyakan luka yang dialami korban D.
Usai saksi memberikan keterangannya, Majelis Hakim kembali bertanya kepada terdakwa Supriyani.
"Ibu Supriyani apakah ada tanggapan dari saksi?"
Supriyani menjawab dengan bantahan, bahwa keterangan saksi tidak benar.
“Semua keterangannya tidak benar yang mulia,” jawabnya. (Rel)
0 Komentar