Jakarta,Taruna Official
Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub untuk pergantian ketua umum (ketum) di luar jadwal menyusul mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketum Golkar.
Airlangga memutuskan mundur dari Ketum Golkar per Sabtu (10/8) pagi.Berkaitan dengan hal itu dikabarkan Golkar juga menyiapkan pelaksana tugas untuk menggantikan Airlangga sebelum menunjuk ketum definitif.
Dalam AD/ART Golkar, jadwal Munas untuk memilih ketum selanjutnya digelar pada Desember mendatang. Jika Airlangga mundur, Golkar harus menggelar Munaslub atau menunggu jadwal Munas pada Desember sembari menunjuk Plt Ketum.
Sebelumnya Dito Ariotedjo tidak menjawab pasti mengenai isu pengunduran diri Airlangga dari Ketum Golkar. Dito meminta untuk menunggu informasi resmi terkait isu ini.
"Kita tunggu ya resminya. Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," kata Dito saat dikonfirmasi, Minggu (11/8/2024).
Namun dari berbagai laman media sosial sudah dirilis pernyataan pengunduran diri Airlangga Hartarto.
Terkait sosok pengganti Airlangga Hartarto, tokoh senior Partai Golkar Nurdin Halid menyebutkan bahwa DPP Golkar belum memutuskan calon pengganti.
"Penggantinya belum ditentukan. Nanti akan dibahas lebih lanjut dalam rapat pleno," tegas Nurdin Halid.
Sementara Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Erwin Aksa,telah membenarkan Airlangga Hartarto telah mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Dalam keterangannya, Erwin Aksa menyebutkan bahwa pengunduran diri Airlangga Hartarto akan segera diumumkan secara resmi.
Resminya diumumkan dalam rapat pleno Partai Golkar yang dijadwalkan pada Selasa, 13 Agustus 2024, sore.
Selain pengumuman mengenai pengunduran diri, rapat tersebut juga akan membahas jadwal Musyawarah Nasional (Munas) yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus 2024.
"(Pak) Airlangga Hartarto mundur dari Ketum Golkar," kata Erwin Aksa, Minggu (11/8/2024).
"(Mundurnya Airlangga) akan disampaikan dalam rapat Pleno Golkar hari Selasa sore, 13 Agustus 2024, sekaligus menentukan jadwal Munas di bulan Agustus 2024," tambahnya.
Nantinya, Musyawarah Nasional (Munas) akan digelar pada Agustus 2024.
Lebih lanjut, Dito menyampaikan bahwa Airlangga mundur dari kursi Ketum Golkar karena ingin fokus ke dalam pemerintahan.
"Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," pungkasnya.
Airlangga Hartarto sendiri telah menegaskan bahwa dirinya resmi mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar sejak Sabtu (10/8/2024) malam.
“Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu 10 Agustus 2024,” ujar Airlangga dalam video yang diterima Minggu (11/8/2024).
Selanjutnya, kata Airlangga, Partai Golkar akan menunjuk pengganti dirinya sesuai dengan ketentuan yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART).
“DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” kata Airlangga.
Dia mengklaim bahwa proses pengunduran dirinya, sekaligus penunjukan sosok pengganti Ketua Umum Partai Golkar berjalan dengan damai dan tertib.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” kata Airlangga.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Melchias Markus Mekeng membenarkan bahwa Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto akan mundur dari jabatannya.
Saat ditanya mengenai kabar Waketum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita akan menggantikan Airlangga sebagai Plt Ketum Golkar, Melki mengaku telah mendengar kabar tersebut.
"Dengarnya juga begitu," ujar Mekeng, Minggu (11/8/2024).
Namun yang tak kalah menarik pasca mundurnya Airlangga Hartarto,saat ini di media sosial mulai ramai disebut-sebut nama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang juga putra Presiden Joko Widodo akan maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Golkar.(***)
Editor : Juliandar
Video pernyataan Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
0 Komentar