KETUA LSM Gerakan Pemuda Ekonomi Syariah {GePES} yang juga
Wakil Ketua Laskar Saidul Anam Sumut Al Ustadz Muhammad Iqbal Daulay MA menegaskan,jangan
ada pihak pihak yang bermain api dengan mencoba mengalihkan lahan Madrasah Al
Firdaus di Jl Mesjid Desa Bandar Klippa Kec Percut Sei Tuan Deli Serdang.Karena
hal ini akan mengundang reaksi keras dari masyarakat dan para ulama.
“Apalagi Madrasah Al Firdaus adalah sarana pendidikan yang
sangat dibutuhkan dalam hal pembinaan moral dan akhlak generasi muda.Jangan
sampai kepentingan pendidikan generasi muda dikorban demi keuntungan pihak
pihak tertentu,” kata Al Ustadz Muhammad Iqbal Daulay MA kepada prospeknews
beberapa waktu lalu.
Menurutnya,pihak PTPN-2 termasuk Pemkab Deli Serdang harus
menyadari begitu banyak lahan PTPN-2 yang digarap masyarakat dan dijadikan
tempat maksiat dan aksi kriminal seperti prostitusi,perjudian,Miras dan Narkoba
yang dapat menghancurkan masa depan
generasi muda Indonesia.Keberadaan Madrasah Al Firdaus harus disyukuri dan
wajib dipertahankan sebagai sarana pendidikan guna membentengi generasi muda
dari pengaruh negatif.
Bahkan Pemkab Deli Serdang juga berkewajiban membantu
masyarakat dengan membangun sarana dan prasarana atau memberikan fasilitas yang
memadai guna meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah Al Firdaus.
Karena itu,tegas Al Ustadz Muhammad Iqbal Daulay MA,pihak PTPN-2
bersama Pemkab Deli Serdang dan instansi terkait segera menghentikan aktifitas
lain di luar aktifitas pendidikan di Madrasah Al Firdaus termasuk menjadikannya
sebagai lahan parker atau tempat pembuangan sampah.
“Bila hal itu dibiarkan sama artinya PTPN-2 mengadu domba
antar kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya dan
mengadu domba kelompok masyarakat dengan pihak pengelola rumah sakit.Itu
artinya pihak PTPN-2 juga lebih memihak kepada lembaga yang berorientasi laba
ketimbang upaya pembinaan masyarakat,”tegasnya.
CERITA tentang pengalihan Madrasah Al Firdaus di Jl Mesjid
Desa Bandar Klippa Kec Percut Sei Tuan,Deli Serdang sudah menjadi buah bibir
masyarakat setempat.Apalagi halaman madrasah tersebut beberapa waktu lalu
sempat dijadikan lahan parkir dan tempat pembuangan sampah dari Rumah Sakit
Mitra Medika Pasar 8 Tembung.
Tindakan pihak Rumah Sakit Mitra Medika ini karuan saja
menimbulkan asumsi di tengah masyarakat bahwa lahan Madrasah Al Firdaus akan
dialihkan kepemilikannya dari lahan HGU (Hak Guna Usaha) PTPN-2 Bandar Klippa
kepada pihak rumah sakit.Masyarakat Desa Bandar Klippa bereaksi keras dengan
melancarkan protes kepada pengelola Rumah Sakit Mitra Medika dan Manejer PTPN-2
Bandar Klippa.
Aksi tersebut ditanggapi positif oleh pihak rumah sakit
dengan mengalihkan lahan parkir dan pembuangan sampah di lokasi lain.Namun
warga di sana masih merasa was was karena suatu saat nanti lahan Madrasah Al
Firdaus yang sudah berdiri sejak puluhan tahun beralih kepemilikannnya.Apalagi
lahan madrasah itu masih belum jelas statusnya.Masih masuk HGU atau sudah di
luar HGU PTPN-2.
Selain itu masyarakat semakin khawatir dengan
program Holding PTPN yang digagas oleh pemerintahan Jokowi-JK yakni menyatukan
seluruh PTPN se Indonesia menjadi satu manajemen.Sekaligus melepas areal di
luar HGU PTPN kepada pihak swasta.Konon kabarnya seluruh areal eks HGU PTPN-2
sudah dialihkan kepada pengusaha property Nasional Ciputra melalui Kementerian
BUMN dan Kementerian Keuangan.(sumber : deltapariranews.com)
0 Komentar