Kejarlah Utang Sampai ke Negeri China,Whoosh !

Mantan Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo

Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Kereta Cepat kebanggaan Indonesia WHOOSH segera dapat suntikan modal dari mitra usaha asal Tiongkok. 

Kepastian ini disampaikan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo tahun 2024 lalu.

Meski jumlah pinjaman yang akan diberikan belum diungkap oleh Wamen BUMN.Tapi yang pasti, perjanjian telah ditandatangani dan segera masuk rekening PT Kereta Api Indonesia dalam bentuk suntikan modal.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo saat itu menyebut dana pinjaman dari China untuk membayarkan pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat WHOOSH akan segera cair.

Kartika memaparkan, pihak Indonesia dan China telah menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman tersebut. 

Dia juga menuturkan, pinjaman tersebut nantinya akan dikucurkan dari China Development Bank (CDB) ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam bentuk suntikan modal.

Meski demikian, Kartika tidak memperinci besaran pinjaman yang akan dikucurkan ke PT KAI tersebut.

Sebagai informasi, PT KAI merupakan pemegang saham terbesar dalam konsorsium BUMN Indonesia yang membangun proyek Kereta Cepat.

“Angkanya [nominal pinjaman] saya lupa berapa, tetapi sudah tanda tangan. Sudah mau cair,” katanya di Jakarta, Senin 8 Januari 2024.

Adapun, Indonesia dan China telah menyepakati besaran cost overrun kereta cepat sebesar US$1,2 miliar beberapa waktu lalu. 

Dari jumlah tersebut, China Development Bank (CDB) akan memberikan dana pinjaman sebesar US$560 juta atau sekitar Rp8,3 triliun dengan asumsi kurs Rp15.100 per dolar AS.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pembayaran untuk cost overrun kereta cepat akan dibagi sesuai dengan porsi kepemilikan saham dengan konsorsium Indonesia sebesar 60 persen dan konsorsium China sebesar 40 persen.

Dengan demikian, konsorsium Indonesia akan membayar sekitar US$720 juta dan konsorsium China menanggung sekitar US$480 juta yang tersisa.

Dwiyana menjelaskan, dari total cost overrun yang akan dibayarkan oleh konsorsium Indonesia, sebanyak 25 persen dan akan dibayar menggunakan dana dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pemimpin konsorsium.

“Kemudian, 75 persen itu dibayarkan menggunakan pinjaman yang telah disepakati dengan China Development Bank [CDB],” jelas Dwiyana saat itu.

Sekarang kereta cepat Whoosh memiliki utang Rp116 triliun.Semoga saja tidak dibebankan kepada APBN.(***)












dokumen

Posting Komentar

0 Komentar