Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Mantan relawan Jokowi, Yusuf Dumdum, mengungkapkan keheranannya terhadap sejumlah pendukung yang tidak percaya dengan kondisi kesehatan terkini Joko Widodo.
Ia menilai perubahan fisik Jokowi—terutama kondisi kulit dan tonjolan di bagian perut—bukanlah hal yang biasa.
“Tapi jujur saya belum pernah melihat kondisi Jokowi sakit dan terlihat parah seperti saat ini. Ada apa sebenarnya dengan Jokowi?” tulis Yusuf, seperti dikutip dari akun X (dulu Twitter) pribadinya, Kamis (26/6/2025).
Spekulasi soal kondisi kesehatan terbaru mantan Presiden RI itu kembali mencuat setelah unggahan Yusuf Dumdum viral di platform X pada Minggu (22/6/2025).
Unggahan tersebut menarik perhatian luas, dengan lebih dari 406 ribu penayangan dan ratusan komentar.
Dalam unggahan itu, Yusuf menyoroti perubahan penampilan fisik Jokowi yang dinilainya berbeda dari biasanya.
Ia merespons kemunculan Jokowi saat ulang tahunnya ke-64 pada Sabtu (21/6/2025), di mana Jokowi tampak enggan tampil ke publik dan menunjukkan kondisi tubuh yang mencurigakan, termasuk adanya tonjolan di bagian perut.
“Saya kaget dan kasihan melihat keadaan Jokowi,” tulis Yusuf, yang juga mengaku pernah dua kali menjadi relawan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Ia menambahkan bahwa selama ini belum pernah melihat Jokowi dalam kondisi fisik yang tampak selemah itu.
Menurut Yusuf, meskipun ajudan Jokowi menyebut perubahan kulit wajah hanya akibat alergi usai kunjungan ke Vatikan pada April lalu, penjelasan itu tidak langsung diterima oleh publik.
Ia menilai perlu ada keterangan resmi dari tim dokter kepresidenan.
“Ini penting agar tidak ada simpang siur di tengah masyarakat. Apa pun itu, Jokowi adalah mantan Presiden,” ujarnya.
Yusuf juga menanggapi klaim sebagian pendukung Jokowi yang menyebut foto kondisi terbaru mantan Presiden tersebut hanyalah hoaks atau hasil editan.
Ia menegaskan bahwa foto tersebut asli dan telah ditampilkan oleh berbagai media kredibel serta televisi nasional.
“Kalau masih ragu, bisa dicek sendiri lewat berita yang dirilis oleh media kredibel. Zaman sudah canggih, manfaatkan smartphone kalian,” imbaunya.
Unggahan Yusuf juga menyinggung sisi kemanusiaan. Ia mengajak masyarakat untuk tidak mencampuradukkan pandangan politik dengan empati terhadap kondisi kesehatan seseorang.
“Soal pandangan politik boleh berbeda, tapi kemanusiaan tetap harus diutamakan,” ujarnya.
Sakit Jokowi Diduga Rekayasa
Sementara itu, unggahan viral lain di media sosial memicu spekulasi bahwa sakit kulit yang sempat dialami Jokowi adalah rekayasa belaka.
Akun X (dulu Twitter) dengan nama pengguna @oppsosisi yang dikenal kerap membagikan konten doksing dan satir politik, mengunggah foto perbandingan wajah Jokowi pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 20.19 WIB.
Unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 4,2 juta kali dan mendapat lebih dari 1.000 komentar.
Dalam unggahannya, akun itu membandingkan dua foto Jokowi yang diklaim sebagai kondisi sebelum dan sesudah menggunakan riasan wajah.
Ia menyoroti keberadaan tahi lalat di wajah Jokowi yang dinilai "ikut melebar", lalu mempertanyakan kebenaran sakit kulit yang disebut dialami Jokowi usai kunjungan ke Vatikan pada 30 April 2025.
"Kalau memang itu sakit kulit, kenapa tahi lalat ikut nimbrung?" tulis akun tersebut.
Ia juga menuduh Jokowi memakai make-up artis demi "mencari simpati publik" dan menyebut kondisi tersebut hanya bagian dari "rekayasa" media pribadi mantan presiden.
Unggahan ini menuai beragam komentar dari warganet. Akun @Yunar Kagantino mempertanyakan: "Kalau sakit kok nggak ada kabar berobat?".
Sementara akun @Ninjenta menulis, "Masuk akal juga, sekelas mantan presiden masa nggak berobat ke luar negeri dan cari rumah sakit paling bagus, ini seliweran kayak nggak ada tindakan gitu."
Ada pula akun A Ross yang menambahkan, "Kalau emang beneran sakit, kenapa justru sering muncul di publik dan aktif menerima tamu?"
Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana mengenai unggahan tersebut maupun spekulasi yang berkembang di media sosial.
Jokowi Sakit Berat
Sebelumnya, perhatian terhadap kondisi Jokowi juga datang dari Dokter Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa.
Melalui unggahan di media sosial, ia mengamati adanya perubahan signifikan pada tubuh Jokowi yang menurutnya menunjukkan gejala penyakit serius.
Tonjolan mencolok di bagian perut Jokowi diduga sebagai alat Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), yang biasa digunakan pasien gagal ginjal untuk melakukan cuci darah mandiri.
Ia menyebut kondisi itu konsisten dengan penyakit autoimun agresif.
“Ini sakit berat. Berat sekali,” ujar Dokter Tifa dalam unggahannya.
Dokter Tifa menjelaskan bahwa penyakit autoimun agresif dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh secara cepat.
Beberapa indikasi yang ia temukan antara lain perubahan ekstrem pada kulit, kelelahan, serta penurunan berat badan dan massa otot secara drastis.
Ia menyebut penyakit seperti Lupus Nephritis, Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN), dan Scleroderma Renal Crisis sebagai kemungkinan yang memicu kerusakan ginjal parah dalam waktu singkat.
Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, penggunaan CAPD bahkan dianggap sudah tidak memadai.
Ia pun menyarankan agar Jokowi dirujuk ke rumah sakit terbaik, termasuk ke luar negeri jika dibutuhkan.
“Apakah negara masih memfasilitasi mantan presiden untuk mendapatkan perawatan terbaik?” ujarnya.
Unggahan Yusuf Dumdum dan analisis Dokter Tifa langsung menyulut berbagai respons dari warganet.
Beberapa menyampaikan keprihatinan, sementara lainnya menyisipkan kritik bernada satir.
Akun @Pupupapa menulis, “Video dari media ini tidak mungkin editan, semoga mas mul cepat sembuh.”
Akun lain, @Ralucu, berkomentar, “Mungkin sejak dulu tapi kan tukang rias istana canggih. Jadi enggak kelihatan. Mungkin lho yaa.”
Sementara akun @PremanPensiun menulis dengan nada sarkas, “Beliau itu bukan sakit, beliau itu hanya menguji loyalitas para pemujanya. Apakah dengan rupa seperti itu para pemujanya tetap setia?”
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak istana atau tim dokter kepresidenan mengenai kondisi kesehatan Jokowi.
Namun, semakin luasnya spekulasi di ruang publik menambah urgensi akan pentingnya keterbukaan informasi, terlebih menyangkut sosok yang pernah memimpin negara selama satu dekade.
Tingkah Aneh Jokowi
Sementara itu, pada saat merayakan ulang tahun ke-64 di Solo pada Sabtu (21/6/2025), Jokowi terlihat bertingkah aneh.
Meski mendapat sambutan meriah dari warga di Solo, penampilannya menjadi sorotan publik.
Jokowi hanya tampil singkat dengan baju lengan panjang tertutup, di tengah kabar soal penyakit langka Stevens-Johnson Syndrome (SJS) yang sempat dikaitkan dengannya.
Sejumlah warga tampak berbondong-bondong mendatangi rumahnya di Solo untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun.
Mereka datang membawa tumpeng dan kue tart, yang kemudian disusun rapi di meja depan rumah Jokowi di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo.
Warga pun menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun" untuk menarik perhatian sang mantan presiden agar keluar rumah.
Tak lama kemudian, Jokowi keluar mengenakan baju putih lengan panjang, didampingi istrinya Iriana dan ketiga adik perempuannya, Lit Sriyantini, Idayati, dan Titik Relawati.
Salah satu warga, Darsini, asal Boyolali, mengaku sengaja datang untuk memberi ucapan ulang tahun.
“Selamat Ulang Tahun ke-64 Pak Jokowi, sehat selalu panjang umur,” ujarnya.
Sebelum tumpeng dibagikan, Jokowi dan keluarganya bersama warga sempat memanjatkan doa bersama.
Namun berbeda dari biasanya, kali ini Jokowi tidak melayani permintaan foto bersama.
Ia hanya beberapa saat menemui warga sebelum kembali masuk ke dalam rumah.
“Ya terima kasih ucapan ulang tahunnya,” ucap Jokowi sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
Penampilan Jokowi yang selalu mengenakan baju tertutup dan hanya tampil singkat di luar rumah memperkuat dugaan bahwa dirinya mengalami masalah kesehatan yang serius.(***)
tim
0 Komentar