Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Kemarahan terhadap Hercules kian meluas.Setelah purnawirawan Jenderal Gatot Nurmantyo dan Letjen Purnawirawan Yayat Sudrajat mengecam keras sang mantan preman tersebut, kini giliran sejumlah orang yang mengatasnamakan dari Dewan Kopral Purnawirawan ikut marah kepada Hercules karena dinilai melecehkan Jenderal Purnawirawan.
Mereka secara spontan membela para jenderal purnawirawan yang dihina dan direndahkan oleh pria bernama lengkap Rosario de Marshall tersebut.
"Kami spontanitas karena kami sebagai prajurit Sapta Marga dan sumpah prajurit, kami pegang teguh sampai akhir hayat kami supaya Hercules meminta maaf kepada jenderal kami," ujar salah satu kopral purnawirawan TNI, Hermanto, seperti dikutip dari TV-nya Buruh Indonesia di YouTube pada Jumat (9/5/2025).
Dewan Kopral Purnawirawan berharap agar Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pernyataan sikap yang mengecam keras terhadap pernyataan Hercules tersebut.
"Supaya bapak Presiden mendengarkan keluhan kami prajurit yang di bawah ini, tentang perlakuan dan sikap tidak senonoh Hercules kepada jenderal kami," katanya.
Hermanto yang mewakili para kopral purnawirawan di Sumatera Utara membacakan ultimatum keras secara terbuka untuk Hercules.
"Kami Dewan Kopral Purnawirawan Sumatera Utara mengecam sikap tercela Hercules, Rosario de Marshall kepada aparat Jenderal TNI, Medan 8 mei 2025."
"Bahwa kami Dewan Kopral Purnawirawan Sumatera Utara menyampaikan sikap dan tanggapan terhadap Hercules Rosario de Marshall atas sikap dan perkataan yang sangat arogan dan menghina Jenderal Purnawirawan, Try Sutrisno, Jenderal Purnawirawan Sutiyoso, dan Jenderal Purnawirawan, Gatot Nurmantyo."
"Bahwa Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno, Jenderal Purnawairwan Sutiyoso dan Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo adalah orang-orang yang terhormat dan berjasa untuk Republik Indonesia," ujarnya.
Hermanto juga mengungkit masa lalu Hercules ketika berada di masa konflik di Timor Timur.
"Sementara kau adalah mantan TBO. Kami sudah berulang kali berjuang di Timor Timur, jadi kami tahu bahwa kau adalah seorang TBO yang tugasnya hanya mencuci celana dalam."
"Kami sangat kecam keras sikap dan perilaku tercela Hercules yang dianggap tidak menghargai , melakukan penghinaan terhadap purnawirawan. Tidak menerima Jenderal Sutiyoso dihina sudah bau tanah oleh kau Hercules, karena kau juga sudah bau tanah."
"Kami Dewan Kopral Purnawirawan dan masyarakat Sumatera Utara bukan ayam sayur. Sebelum tembakan salvo diledakkan, kami akan tetap mempertahankan Republik Indonesia sampai titik darah penghabisan, boleh kiranya kau Hercules jangan kau coba menghina jenderal kami sebagai panutan. Kami menuntut agar kau Hercules meminta maaf secara terbuka, di media televisi, media cetak, media online."
"Demikian pernyataan sikap Dewan Kopral Purnawirawan Sumatera Utara demi kehormatan Purnawirawan Jenderal dan terciptanya suasana yang kondusif di Republik Indonesia. Merdeka," tutupnya.
Video kecaman Dewan Kopral Sumatera Utara atas pernyataan Hercules yang dinilai menghina Jenderal Purnawirawan TNI
Sebelumnya Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menyebut bahwa Hercules berperan sebagai tukang angkut barang.
Hercules, kata Gatot, dulu dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan militer saat di Timor Timur.
"Begini, kita kan prajurit-prajurit di sana merasa sudah dibantu, dibawain barang-barangnya kayak gitu. Maka, dibawa ke Jakarta dan Solo supaya kesejahteraannya, kehidupannya lebih baik, berubah lah."
"Tapi, justru dia mengata-ngatai pensiunan, padahal yang bawa dia ke sini sudah pensiun itu, zamannya tahun 80-an," ujar Gatot seperti dikutip dari Youtube Refly Harun yang tayang pada Kamis (1/5/2025).
Berdasarkan persepsi publik yang selama ini beredar, Hercules dilindungi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Hercules pun selalu mengklaim berutang nyawa terhadap Prabowo Subianto.
Namun, Gatot mempertanyakan jasa mantan preman itu.Menurutnya, jasa Hercules hanya sebatas mengangkuti barang-barang keperluan militer.
"Jasanya ngangkat-ngangkat barang, kan dibayar juga. Cuma karena Pak Prabowo ya mungkin hatinya baik, kan gitu kamu ikut, mungkin. Tapi, saya yakin bukan Prabowo juga (yang ajak ke Jakarta)," tambahnya.
Pernyataan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo soal Hercules yang berperan hanya sebagai tukang angkut barang saat konflik di Timor Timur.
Sedangkan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Ournawirawan AM Hendropriyono malah membela Hercules.
Menurut Hendropriyono, Hercules bukan sekadar tukang angkut barang tapi Hercules dipercaya oleh militer untuk memegang kunci persenjataan.
"Dulu dia (Hercules) waktu di Timor Timur (sebutan sebelum menjadi Timor Leste), dia itu kita percaya pegang kunci gudang senjata dan peluru. Dia yang pegang," katanya seperti dikutip dari YouTube Prof Rhenald Kasali yang tayang pada Minggu (4/5/2025).
Karena memiliki peran di Timtim, Hendropriyono meminta agar hak perdata sang mantan preman tersebut tidak dimatikan.
Hendropriyono mengatakan dirinya tak bermaksud untuk mendukung premanisme.
"Orang yang begitu dipercaya sekarang berbuat apapun, istilah katanya jangan dibunuh dong, jangan dibunuh walaupun pembunuhan itu perdata. Lalu nasionalisme dia (Hercules) langsung padam, bukannya saya mau bela premanisme, saya tetap anti premanisme tapi kita kan punya hati nurani."
"Kalau cuma Hercules soal kecil, kita kan mikirnya perang global dong," pungkasnya.
Meledaknya perdebatan mengenai ormas Hercules yang belakangan diperbincangkan ini diawali dari pernyataan Gubernur Jakarta (1997-2007), Sutiyoso.
Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Sutiyoso mengungkapkan pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman di Chanel Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).
Semasa menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta dan sering berurusan dengan ormas.
Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.
Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, dari masa jabatan Pangdam Jaya dan Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan," kata Sutiyoso.
Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.
Ia berharap perubahan aturan juga menyentuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.
"Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini.Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian,"kata Sutiyoso.
Hercules pun bereaksi keras mendengar pernyataan Sutiyoso tersebut.
Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.
Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib Jaya itu meminta Sutiyoso untuk diam.
Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).
"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules.
Hercules juga menegaskan,tidak takut terhadap Sutiyoso."Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," katanya menantang.
Tapi kini Hercules bukan hanya berhadapan dengan purnawirawan jenderal tapi purnawirawan TNI dari kalangan Bintara dan Tamtama.Bahaya !(***)
rel/tim
0 Komentar