Jakarta,TARUNA OFFICIAL
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Soffian Effendi, menyampaikan pernyataan tegas terkait polemik keaslian ijazah dan skripsi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prof Soffian menyebutkan bahwa berbagai kejanggalan dan inkonsistensi masih terus muncul, dan Universitas Gadjah Mada belum menunjukkan keberanian untuk menjawabnya secara jujur.
“Beberapa fakta inkonsistensi tentang ijazah asli Jokowi dan skripsi yang bersangkutan tetap bermunculan,” ujar Prof Soffian, Sabtu (12/4/2025).
Menurutnya, klaim bahwa ijazah asli Jokowi hilang tidak pernah disertai bukti kuat.
“Ijazah asli yang hilang menurut penjelasan Rektor dan Dekan FSP ternyata tidak didukung oleh bukti-bukti yang membuktikan eksistensi ijazah tersebut,” tegasnya.
Prof Soffian juga menyoroti hasil analisis yang dilakukan oleh ahli kecerdasan buatan (AI) terhadap foto dalam dokumen ijazah Jokowi.
“Analisis yang dilakukan oleh ahli AI tunjukkan bahwa foto di ijazah yang dipakai Jokowi berbeda dari foto Jokowi,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengkritisi keabsahan skripsi Jokowi. Menurutnya, banyak detail penting dalam dokumen tersebut yang meragukan.
“Keabsahan skripsi Jokowi diragukan karena adanya bukti-bukti yang tidak jelas, baik nama pembimbing, tanggal ujian, dan hasil ujian,” ungkapnya.
Prof Soffian juga menyinggung makin besarnya keraguan publik terhadap pernyataan pimpinan UGM.
“Semakin luas pendapat yang meragukan kejujuran dan kebenaran pendapat Rektor dan Dekan tentang keaslian ijazah Jokowi,” ujarnya.
Ia menyerukan agar UGM, khususnya para pimpinan fakultas dan universitas, memiliki keberanian moral untuk menyampaikan kebenaran.
“Kondisi seperti ini tinggal menunggu keberanian Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan dalam mengungkapkan kebenaran dan kejujuran,” tandas Prof Soffian.
Ternyata mantan Rektor UGM juga mengakui banyak kejanggalan pada ijazah Jokowi.Sebagai mantan Rektor UGM pernyataan Prof DR Soffian Effendi ini bukanlah pernyataan kaleng-kaleng atau sebuah ujaran kebencian.
Apa yang diungkapkannya tentu berdasarkan pengalaman pribadi sebagai orang yang pernah menjabat Rektor UGM dan tahu persis seluk-beluk proses penerbitan sebuah ijazah kepada mahasiswa UGM.
Sekarang UGM mau ngeles apalagi ? Dan Jokowi mau cari cara bagaimana lagi untuk berkelit dari jeratan hukum.Hanya terakhir Jokowi mengeluarkan jurus ngeles pamungkas yakni dengan menyatakan,tidak bisa menunjukkan ijazahnya ke publik karena hilang.(***)
Rel
0 Komentar