Medan,TARUNA OFFICIAL
Ketua Umum Generasi Negarawan Indonesia (GNI), Rules Gajah S Kom merasa prihatin terhadap kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan yang membatasi jumlah wartawan di Media Center.
Pembatasan ini jelas melanggar UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang mengatur hak wartawan untuk menjalankan tugas jurnalistik.
KPU beralasan bahwa langkah ini diambil karena keterbatasan anggaran. Namun, Rules menilai bahwa anggaran seharusnya dapat dikelola dengan lebih baik untuk mengakomodasi semua wartawan yang bertugas.
"Pembatasan ini jelas mencederai prinsip demokrasi dan transparansi," katanya.
Selain itu, praktek sewa hotel mewah untuk acara-acara resmi KPU juga menuai kritik tajam. Acara-acara seperti penarikan nomor urut pasangan calon dilaksanakan di hotel berbintang, dengan biaya yang mencapai ratusan juta rupiah.
"Hal ini menunjukkan adanya indikasi pemborosan anggaran yang tidak dapat diterima," tegasnya.
Generasi Negarawan Indonesia mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran KPU Kota Medan.
"Kami meminta agar tindakan ini segera ditindaklanjuti untuk mencegah potensi penyalahgunaan kekuasaan dan penghamburan uang negara," tambahnya.
Melihat situasi ini, Rules Gajah menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran publik dan pemenuhan hak wartawan dalam menjalankan tugas mereka.
"Kita tidak boleh membiarkan praktik-praktik semacam ini terus berlangsung," pungkasnya.(***)
Editor : Juliandar
0 Komentar