Dapil Sumut I DPR RI Grup Neraka


Medan,Taruna Official

DAERAH Pemilihan Sumut I meliputi Kota Medan,Deli Serdang,Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai dalam Pemilu Legislatif tanggal 17 April 2019,boleh dibilang sebagai "Grup Neraka" karena jatah 10 kursi DPR RI akan diperebutkan oleh 140 calon legislatif dari 14 partai politik peserta Pemilu. 
Diprediksi persaingan di Dapil Sumut I sangat ketat dan bisa meningkatkan konstelasi politik di akar rumput.

Bahkan bisa menyeret penyelenggara Pemilu mulai dari KPU Kab/Kota,Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)di Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kelurahan bahkan sampai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS ke dalam "konflik kepentingan".
Secara tersirat sudah bisa terbaca,Parpol peserta Pemilu 2019 memiliki target yang cukup besar untuk mendongkrak suara guna memperoleh tambahan kursi DPR RI di Dapil Sumut I ditambah sikap ambisius para Caleg untuk agar dapat melenggang ke Senayan. 
Dari PAN menjagokan petahana Mulfachri Harahap SH MH dan Ibrahim Sakti Batubara yang artinya PAN ingin memperoleh 2 kursi. 

Bahkan PDI Perjuangan tampaknya tidak main main untuk memperoleh 3 kursi dengan mengirim Menkum HAM Yasonna H Laoly PhD bertarung di Dapil Sumut I didampingi petahana dr Sofyan Tan dan H Irmadi Lubis. 
Partai Demokrat juga tetap menjagokan petahana H Abdul Wahab Dalimunthe didampingi Plt Ketua Partai Demokrat Sumut Drs Herri Zulkarnain SH MSi. Artinya Caleg Partai Demokrat juga punya beban berat untuk memperoleh 2 kursi DPR RI. 

Partai Gerindra mencantumkan nama petahana Romo HR Muhammad Syafii SH MH didampingi pendatang baru M Husni SE yang menurut pantauan DPnews cukup gencar melakukan sosialisasi.
Nama petahana Meutya Hafid tetap dijagokan Partai Golkar untuk mendapatkan 2 kursi di DPR RI dari Dapil Sumut I.Keyakinan itu diperkirakan akan tercapai dengan munculnya nama H Adlin Umar Yusri Tambunan yang merupakan putra dari Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan. 
Pengaruh sang bapak diharapkan dapat mendongkrak perolehan suara Partai Golkar khususnya di Kabupaten Deli Serdang. 

Sedangkan PKS,Nasdem dan PPP setidaknya berupaya agar tidak kehilangan kursi DPR RI dari Dapil Sumut I dengan mengirim petahana untuk bertarung yakni Ir H Tifatul Sembiring,Prananda Surya Paloh dan tokoh politik senior Drs H Hasrul Azwar. 
Namun jalan menuju ke Senayan tidaklah semulus dalam kirka politik. Ada beberapa nama tokoh pemuda Sumut yang juga punya ambisi kuat untuk menjadi legislator Senayan di antaranya Ketua DPW Pemuda Pancasila Sumut Kodrat Shah yang maju dari Partai Hanura. 

Ada juga nama Rajamin Sirait SE yang maju dari Partai Berkarya dan ada juga nama aktifis Dita Indah Sari yang maju dari PKB.Para pendatang baru tersebut selama ini juga sudah cukup dikenal masyarakat.Paling tidak kehadiran mereka bisa meningkatkan dinamika politik di Dapil Sumut I. 
Tidak tertutup kemungkinan para pendatang baru bisa menjadi batu sandungan buat petahana untuk kembali duduk di Senayan. 

Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)  Kota Medan sebanyak 1.520.301 pemilih, Deli Serdang 1.165.765 pemilih, Tebing Tinggi 101.736 pemilih dan Serdang Bedagai 428.842 pemilih. 
Bila dikalkulasikan maka jumlah DPT untuk Dapil Sumut I sebanyak 3.216.643 pemilih.
Estimasi tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 berkisar pada angka 70 persen dan anggap saja ini sebagai suara sah maka kuota 1 kursi DPR RI Dapil Sumut I bisa dirinci sebagai berikut, Suara Sah 70 % dari DPT sama dengan 2.250.651 suara dibagi 10 kursi hasilnya 225.165 suara. 

Walaupun nanti akhirnya ada sistem perolehan kursi dengan sistem urut kacang atau ranking.Tapi artinya setiap partai untuk mengamankan 1 kursi setidaknya harus meraup 225 ribu lebih suara pemilih.
Dari pengamatan DPnews berbagai cara dilakukan oleh para Caleg untuk memperoleh dukungan masyarakat mulai dari sosialisasi lewat spanduk dan baliho.Melakukan kunjungan "door to door" ke berbagai pelosok daerah seperti yang dilakukan oleh  Plt Ketua Partai Demokrat Sumut Drs Herri Zulkarnain SH MSi.

Namun ada juga yang melakukan "pendekatan" kepada pihak pihak tertentu yang dianggap memiliki kekuatan untuk memobilisasi massa. 
Tapi apapun ceritanya semua itu akan terjawab pada tanggal 17 April 2019 pada hari pemungutan suara.(joel)

Posting Komentar

0 Komentar